Scroll untuk baca artikel
LIPSUS

Musibah Sabtu, Bantuan Senin: Lurah Pulau Kelapa Jelaskan Dalihnya

×

Musibah Sabtu, Bantuan Senin: Lurah Pulau Kelapa Jelaskan Dalihnya

Sebarkan artikel ini
dok. Istimewa
dok. Istimewa

KSNews — Hantaman angin kencang yang melanda Pulau Kelapa Dua pada Sabtu (14/06/2025) menyebabkan delapan rumah warga rusak, dengan sebagian besar bangunan berbahan kayu dan atap seng roboh diterjang angin. Namun, bantuan baru disalurkan pada Senin (16/06/2025), memicu pertanyaan tentang kecepatan respons pemerintah terhadap bencana di wilayah kepulauan.

Lurah Pulau Kelapa, Muslim, membantah tudingan keterlambatan penanganan dan mengklaim bahwa pihaknya telah bergerak sejak hari kejadian.

“Kami langsung menginstruksikan LMK dan RW untuk mendata warga terdampak. Dengan pendataan yang akurat, bantuan bisa langsung disalurkan pada hari Senin tanpa kendala,” ujar Muslim saat dikonfirmasi KSNews.

Namun, pertanyaan tetap ada: Mengapa pendataan baru dilakukan setelah kejadian, bukan sebagai bagian dari mekanisme tanggap darurat yang lebih cepat?

Pada hari Senin, Pemerintah Kelurahan Pulau Kelapa akhirnya menyalurkan bantuan berupa beras, sarden, kecap, mi instan, serta kayu kaso bagi korban. Selain itu, terpal untuk melindungi rumah dari hujan menjadi prioritas utama dalam distribusi bantuan.

Sementara itu, BPBD Kepulauan Seribu, Bhabinkamtibmas, serta tim PPSU dan SDA turut serta dalam penanganan dampak bencana. Petugas P2B BPBD, Iwan Teja HKA, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan RT dan RW setempat untuk memastikan bantuan benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan.

Seorang warga terdampak, Nurdin (46), mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.

“Kami sangat terbantu dengan adanya bahan makanan dan material bangunan. Tapi sekarang yang paling kami butuhkan adalah perbaikan atap rumah, supaya bisa tinggal dengan aman,” kata Nurdin.

Di sisi lain, pemerintah meminta masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, mengingat musim angin kencang bisa berlangsung beberapa hari ke depan.

Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di wilayah kepulauan. Apakah mekanisme tanggap darurat sudah cukup cepat, atau masih ada ruang untuk perbaikan?

KSNews akan terus menelusuri efektivitas langkah mitigasi pemerintah serta bagaimana strategi kesiapsiagaan ke depannya. Jika ada perkembangan lebih lanjut, investigasi ini akan diperbarui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *