KSNews – Seorang warga Pulau Untung Jawa bernama Rusli menyampaikan aduan yang memantik perhatian publik: kapal tradisional lintas pulau kini enggan mampir ke pulaunya, baik untuk mengantar penumpang maupun barang kiriman. Aduan ini disampaikan melalui kanal DUWAR – Dengar, Usut, Wujudkan Aspirasi Rakyat, KSNews, yang aktif menerima keluhan warga sejak 20 Maret 2025.
“Dari Pulau Kelapa mau kirim barang ke Pulau Untung Jawa, tapi justru barangnya dibawa dulu ke Pelabuhan Kali Adem, baru dikirim balik. Seolah Untung Jawa cuma pulau yang dilewati tanpa arti,” tulis Rusli dalam laporannya.
Menurut penelusuran tim redaksi, fenomena ini tak lepas dari keruwetan sistem lintas pulau yang tidak memiliki prosedur rute yang jelas. Banyak kapal tradisional enggan singgah karena persoalan perizinan, sulitnya bersandar, atau pendapatan kecil—semua diperparah oleh minimnya pembinaan dari otoritas pelabuhan.
Data dari laporan investigasi KSNews sebelumnya mengungkap, pemilik kapal penumpang tradisional hanya menerima sekitar 70 persen dari hasil penjualan tiket karena potongan oleh pihak pengelola. Sistem tiket pun timpang—tiket resmi hanya berlaku dari Jakarta ke pulau, sementara penumpang dari arah sebaliknya tak mendapat jaminan legalitas atau perlindungan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Perhubungan atau otoritas pelabuhan terkait aduan Rusli. Redaksi mengajak warga lain yang mengalami hambatan serupa untuk menyampaikan suara melalui kanal DUWAR—saluran aduan publik yang telah menjadi barometer keresahan warga Kepulauan Seribu sejak pertama diluncurkan.