Scroll untuk baca artikel
SOROTAN

Dianggap Menggangu, Pedagang Sayur Desak Lokasi Tetap

×

Dianggap Menggangu, Pedagang Sayur Desak Lokasi Tetap

Sebarkan artikel ini
dok. Istimewa
dok. Istimewa

KSNews — Aktivitas jual-beli di Dermaga Utama Pulau Panggang kembali disorot. Setiap pagi, belasan pedagang sayur membuka lapak di lantai dermaga untuk melakukan bongkar muat ke gerobak keliling. Namun kondisi ini dianggap mengganggu jalur naik-turun penumpang kapal.

“Penumpang kesulitan turun, kadang barang dagangan sampai ke tepi kapal,” ujar Syukur, tokoh masyarakat setempat.

Sorotan tak hanya datang dari pagi hari. Malam pun, lokasi yang sama dipadati gerobak makanan ringan sehingga terkesan semrawut. Hal ini disampaikan oleh Kadir, perwakilan Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Panggang, yang menyebut penataan lokasi perlu segera dilakukan.

“Pagi hari memang untuk sayur, tapi malamnya penuh gerobak makanan. Ini butuh solusi sebelum makin semrawut,” kata Kadir.

Sementara itu, rencana pemerintah untuk membangun lokasi sementara (loksem) di sekitar kantor kelurahan ditolak para pedagang. Lokasi tersebut dianggap terlalu jauh dan bukan jalur utama warga atau wisatawan.

“Kami butuh tempat yang terjangkau warga. Bukan yang sepi dan susah dijangkau,” ujar Junaeda, pedagang yang sudah tiga tahun berdagang sayur keliling.

Kepala Seksi Perdagangan dan UKM Sudin PPKUKM Kepulauan Seribu, Syamsul Hidayat, menyatakan wacana penataan masih dikaji, termasuk kemungkinan ruang terbuka tanpa sekat atau konsep pasar apung.

Hingga berita ini ditulis, Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, Muhammad Anchi, belum memberikan tanggapan.

Pasar Dermaga bukan hanya soal ruang ekonomi—tapi juga soal pengakuan atas aktivitas warga yang nyata berjalan setiap hari. Dan saat desakan datang dari warga, LMK, hingga pemilik kapal, pemerintah tinggal menjawab: mau ditata atau dibiarkan terus mengambang?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *