Jakarta (KSNews) – Jakarta Illumination Island Festival yang digelar di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, dalam rangka HUT ke-498 Kota Jakarta, menuai sorotan dari berbagai pihak. Meski festival ini diklaim sebagai bagian dari strategi ekowisata, sejumlah warga dan pemerhati kebijakan publik mempertanyakan dampak serta manfaat langsung bagi masyarakat lokal, terutama terkait alokasi anggaran yang diduga mencapai miliaran rupiah.
Seorang pengusaha yang juga warga Kepulauan Seribu, dalam wawancara eksklusif di sebuah kafe di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (4/6/2025) malam, mengungkapkan bahwa anggaran yang digunakan untuk festival ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
“Jika melihat skala acara, instalasi cahaya, dan produksi hiburan, saya memperkirakan anggaran yang digunakan tidak sedikit. Ini bukan sekadar dekorasi, tetapi proyek besar yang membutuhkan dana besar,” ujar sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Namun, hasil penelusuran tim redaksi KSNews di SMARTAPBD DKI Jakarta tidak menemukan rincian mendetail terkait alokasi anggaran untuk festival ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi penggunaan dana publik, terutama dalam proyek yang diklaim sebagai bagian dari pengembangan ekowisata Kepulauan Seribu.
Perbandingan dengan Kegiatan Serupa di Bali dan Surabaya
Festival serupa yang pernah digelar di Indonesia menunjukkan bahwa acara berbasis cahaya dan seni memiliki anggaran yang cukup besar. Pesta Kesenian Bali 2025, misalnya, dialokasikan dana sebesar Rp 6,5 miliar oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk mengoptimalkan pertunjukan seni dan teknologi visual. Festival ini menampilkan kolaborasi tari Kecak dengan pemetaan video, serta berbagai atraksi budaya yang menarik wisatawan dalam jumlah besar.
Sementara itu, Festival of Light di Surabaya menghadirkan instalasi cahaya spektakuler dengan berbagai spot foto interaktif, seperti Terowongan LED, Gunung Fuji, dan Light Forest. Acara ini berlangsung selama lebih dari sebulan dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Jika dibandingkan dengan Jakarta Illumination Island Festival, kedua acara tersebut menunjukkan bahwa anggaran miliaran rupiah bukan hal yang asing dalam festival berbasis cahaya dan seni. Namun, perbedaannya terletak pada kejelasan alokasi dana dan dampak langsung bagi masyarakat.
Warga Kepulauan Seribu Mempertanyakan Manfaat Langsung
Pemandu Wisata di Pulau Pramuka, Muhammad Basri mengungkapkan bahwa meski festival ini menarik perhatian wisatawan, manfaat langsung bagi masyarakat masih belum terasa.
“Kami tentu senang ada acara besar seperti ini, tetapi apakah benar-benar berdampak bagi kami? Yang kami butuhkan adalah peningkatan fasilitas wisata, bukan hanya acara sesaat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Abdul Syukur Fatah, Tokoh Masyarakat Pulau Panggang. Ia menilai bahwa masih banyak pekerjaan rumah bagi Disparekraf DKI Jakarta yang seharusnya menjadi prioritas utama dibandingkan festival ini.
“Kepulauan Seribu memiliki potensi besar, tetapi masih banyak yang perlu dibenahi. Kita butuh objek wisata baru, pembinaan pelaku jasa wisata, peningkatan SDM, dan fasilitas penunjang akselerasi pariwisata. Jika anggaran miliaran rupiah digunakan untuk festival, apakah ini benar-benar investasi yang tepat?” tegasnya.
Respon Pemerintah: Promosi Wisata atau Seremonial?
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata, dalam pernyataannya menyebut bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi promosi wisata dan pengembangan ekonomi kreatif di Kepulauan Seribu.
“Festival ini bukan hanya menjadi atraksi wisata malam hari, tetapi juga merupakan bagian dari upaya kami untuk menghadirkan inovasi dalam mempromosikan destinasi unggulan Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu,” ujar Andhika.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, menyambut baik penyelenggaraan festival ini dan berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayahnya.
“Kami menyambut baik sekali, karena ini bisa membangkitkan perputaran ekonomi di Kepulauan Seribu. Harapan kami, acara seperti ini bisa digelar rutin di pulau-pulau pemukiman lainnya,” kata Fadjar.
Misteri Pembatalan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah pembatalan mendadak agenda peresmian festival oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Sebelumnya, ia dijadwalkan membuka acara secara resmi, namun tiba-tiba membatalkan kehadirannya tanpa penjelasan rinci.
Pembatalan ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah ada faktor politis atau administratif yang menyebabkan perubahan agenda secara mendadak?
“Kami sempat mendengar bahwa Wakil Gubernur akan hadir, tetapi tiba-tiba batal. Ini tentu menimbulkan tanda tanya, apakah ada sesuatu di balik keputusan tersebut?” ujar seorang sumber yang mengetahui jalannya acara.
Selebrasi atau Pemborosan?
Meski festival ini diklaim sebagai bagian dari strategi promosi wisata, pertanyaan besar tetap mengemuka: Apakah alokasi anggaran sebesar ini benar-benar memberikan dampak jangka panjang bagi Kepulauan Seribu?
Tanpa transparansi anggaran yang jelas, sulit bagi publik untuk menilai apakah festival ini merupakan langkah strategis atau sekadar proyek seremonial. Warga dan pemerhati kebijakan berharap agar pengelolaan APBD lebih transparan, serta lebih berorientasi pada pembangunan berkelanjutan yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.
0todjh
Festival Cahaya Pulau Pramuka adalah bagian dari strategi ekowisata yang dirancang untuk menarik wisatawan dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif di Kepulauan Seribu. Acara ini tidak sekadar seremonial, tetapi langkah untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata, seperti yang dilakukan di Bali dan Surabaya. Kritik terhadap anggaran seharusnya berimbang dengan dampak positif yang dihasilkan bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Bro, lu serius? Duit miliaran buat lampu-lampu doang, sementara warga butuh fasilitas yang nyata. Jangan cuma gaya, pikirin juga dampaknya!
Wadidaw, festival ini katanya buat naikin wisata, tapi duitnya milyaran cuy! ✨ Seremoni doang apa beneran bawa untung buat warga? Jangan sampe abis acara, efeknya zonk! 🚀🔥
Beneran investasi atau cuma gaya-gayaan? Ayo bahas! 😎💰
Festival Cahaya Pulau Pramuka disebut menelan anggaran miliaran rupiah. Tapi, apakah benar bermanfaat bagi warga Kepulauan Seribu? Komentarkan pendapat Anda!