Scroll untuk baca artikel
ASPIRASI

Jakarta Rayakan Ulang Tahun, Warga Pulau Masih Beli Solar Rp12 Ribu

×

Jakarta Rayakan Ulang Tahun, Warga Pulau Masih Beli Solar Rp12 Ribu

Sebarkan artikel ini
dok. Istimewa
dok. Istimewa

KSNews — Di saat balon-balon dilepas di langit Jakarta untuk merayakan ulang tahun ke-498, warga di Kepulauan Seribu masih harus membeli solar dengan harga nyaris dua kali lipat dari daratan. Di Pulau Sabira, harga solar bisa menembus Rp12.000 per liter.

Rahman Hakim, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Seribu (GMPS), menyebut bahwa pesta ulang tahun Jakarta tiap tahun hanyalah kemewahan simbolik yang tidak berakar dari keadilan sosial. “Sudah 21 tahun kami jadi bagian Jakarta, tapi rasanya masih seperti daerah pinggiran yang dilupakan,” tegasnya.

Menurut Rahman, mayoritas warga Kepulauan Seribu adalah nelayan. Tanpa subsidi energi yang setara, roda ekonomi lokal macet, dan masyarakat hanya bisa berharap pada laut yang makin tak menentu.

Tak hanya soal energi. Di Pulau Harapan, dua sekolah negeri (SDN dan SMPN) berdiri dalam kondisi yang jauh dari layak. “Kami bicara soal ruang kelas yang rusak, sarana belajar seadanya. Ini bukan Jakarta yang kami impikan saat jadi bagian dari ibu kota,” lanjut Rahman.

GMPS mendesak Pemprov DKI agar berhenti memusatkan anggaran dan kemeriahan hanya di daratan. “HUT Jakarta harus dirasakan dari Sabira sampai Ancol. Kalau tidak, itu bukan ulang tahun kota, itu pesta elite,” ujarnya tajam.

Rahman juga mengkritik proyek pariwisata yang kerap diagung-agungkan. “Bagaimana mau promosi wisata kalau harga solar mencekik dan sekolah anak-anak kita terbengkalai?” katanya.

Ia meminta Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Bang Duel untuk tidak hanya mengunjungi pulau saat kampanye atau liburan. “Sekali saja, turunlah tanpa rombongan, dengar sendiri keluh warga, lalu pulang bawa solusi, bukan selfie,” sindirnya.

GMPS mengajak agar ulang tahun Jakarta tahun ini jadi momen pembenahan yang konkret. “Bukan sekadar panggung, tapi panggilan nurani: Apakah Jakarta mau dikenal karena balon dan panggung, atau karena keadilan bagi semua warganya?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *