KSNews — Kepulauan Seribu, gugusan pulau di utara Jakarta, masih menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan air minum bersih. Ketergantungan pada air hujan dan pasokan dari daratan membuat masyarakat sangat rentan terhadap krisis, terutama saat musim kemarau atau gangguan logistik.
Teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang selama ini digunakan memiliki keterbatasan: konsumsi energi tinggi, biaya operasional besar, dan perawatan kompleks. Sudah saatnya dikembangkan solusi alternatif yang lebih tepat guna, seperti distilasi tenaga surya (solar stills), Humidifikasi-Dehumidifikasi (HDH), serta pengolahan air hujan dengan sistem Biofiltrasi. Teknologi ini lebih ramah lingkungan, efisien, Lebih hemat Energi, Minim Emisi dan dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat pulau.
Perusahaan yang beroperasi di kawasan ini, termasuk sektor energi dan pariwisata, memiliki peran strategis. Melalui program tanggung jawab sosial (CSR) yang terarah dan berkelanjutan, mereka dapat menjadi mitra aktif dalam pengembangan sistem air bersih berbasis energi terbarukan. Ini sejalan dengan nilai keberlanjutan dan kontribusi nyata terhadap masyarakat lokal.
Pemerintah juga memiliki peran kunci. Krisis air bersih di wilayah pesisir seperti Kepulauan Seribu perlu menjadi bagian integral dari kebijakan transisi energi nasional dan agenda Net Zero Emission 2060. Pengolahan air yang rendah emisi dan efisien harus didorong sebagai prioritas pembangunan infrastruktur dasar yang berwawasan lingkungan.
Ketersediaan air bersih bukan sekadar kebutuhan teknis, tapi fondasi keadilan sosial dan keberlanjutan. Inilah saatnya semua pihak bersinergi—bukan karena krisis, tapi karena kesadaran akan masa depan bersama.
Penulis adalah Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kepulauan Seribu : Muhammad Rodin
*Tulisan ini merupakan kiriman dari pembaca sebagai bagian dari keterlibatan komunitas dalam menyampaikan opini, pengalaman, atau informasi penting. KepulauanSeribu.News menghargai kontribusi dan berkomitmen untuk memberikan ruang bagi suara masyarakat.