KSNews — Nelayan Pulau Panggang kecewa terhadap sikap pihak terkait, baik Kelurahan maupun Suku Perhubungan Kepulauan Seribu, yang belum menindaklanjuti laporan masyarakat terkait ambrolnya badan dermaga nelayan di bagian utara Pulau Panggang.
Dermaga yang menjadi akses vital bagi nelayan dan warga sekitar ambruk akibat kelalaian pelaksana proyek pemasangan sitpile atau beton turap pantai.
Menurut La Kadri, seorang nelayan yang tinggal tidak jauh dari dermaga, insiden ini terjadi akibat penumpukan material beton di atas dermaga, yang akhirnya menyebabkan struktur tak mampu menahan beban berat dan roboh.
“Pelaksana proyek menumpuk material di atas dermaga, akhirnya ambruk. Kami sudah mengeluh, tapi belum ada tindakan,” ujar La Kadri, Minggu (8/6/2025).
Ia menambahkan bahwa pihak pelaksana proyek sebelumnya berjanji akan memperbaiki bagian dermaga yang ambrol, tetapi hingga kini belum ada realisasi, meskipun peristiwa ini sudah terjadi lebih dari satu tahun lalu.
“Kami berharap ada perhatian dari instansi terkait, agar dermaga ini segera diperbaiki. Dermaga ini penting bagi nelayan dan warga untuk naik turun kapal. Kalau dibiarkan, kami akan terus kesulitan,” tambahnya.
Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Panggang, Wahyu, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa upaya pelaporan kepada pihak terkait sudah dilakukan, bahkan masalah ini pernah menjadi bahan diskusi para pemangku kepentingan dalam forum resmi di Kelurahan Pulau Panggang sejak 2024.
“Kami sudah sampaikan ini dalam forum resmi di Kelurahan pada 2024 lalu. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait,” jelas Wahyu.
Masyarakat setempat menuntut pertanggungjawaban dari pihak pelaksana proyek, serta tindakan tegas dari pemerintah daerah agar dermaga segera diperbaiki dan dapat berfungsi kembali sebagai akses utama nelayan dan warga Pulau Panggang.