KSNews – Perekrutan tenaga ahli yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menuai sorotan. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Demokrat, Hj. Neneng Hasanah, meminta agar seleksi yang dilakukan oleh Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Subanpeda) Kepulauan Seribu dilakukan secara transparan dan berpihak pada masyarakat lokal.
“Seharusnya Subanpeda lebih transparan dalam perekrutan tenaga ahli. Berikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama warga Kepulauan Seribu yang banyak belum memiliki pekerjaan,” ujar Hj. Neneng, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, keterbukaan informasi dalam perekrutan ini tidak hanya memperbaiki akses warga terhadap kesempatan kerja, tetapi juga menjadi peluang bagi putra daerah untuk terlibat dalam pembangunan wilayahnya.
Ia menyoroti perbedaan antara proses yang dilakukan oleh Bappeda DKI Jakarta dan Subanpeda Kepulauan Seribu. Jika Bappeda DKI membuka pendaftaran sejak 4 hingga 11 Juni 2025 dengan pengumuman resmi, maka Subanpeda Kepulauan Seribu hanya membuka dua hari (6-7 Juni) yang bertepatan dengan akhir pekan dan hari libur nasional, membuat akses masyarakat semakin terbatas.
Keluhan serupa telah muncul dari warga Kepulauan Seribu yang membandingkan minimnya sosialisasi perekrutan dengan metode seleksi yang lebih terbuka di tingkat provinsi. Hj. Neneng pun mengingatkan agar instansi terkait lebih serius dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Keluhan warga banyak saya terima saat reses dan konsolidasi di dapil. Mereka mengaku tidak mendapatkan informasi rekrutmen. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan Bupati baru, keterbukaan untuk publik lebih diperhatikan,” tambahnya.
Meski meminta transparansi, Hj. Neneng juga menegaskan bahwa proses seleksi harus tetap berlandaskan kualitas dan kompetensi. Jika ada warga lokal yang tidak lolos, maka hasil seleksi harus diterima dengan lapang dada, asalkan dilakukan secara adil dan transparan.
Masyarakat kini menunggu bagaimana Subanpeda Kepulauan Seribu merespons kritik ini, serta apakah ke depan ada perbaikan dalam sistem perekrutan tenaga ahli di wilayah kepulauan yang semakin berkembang.