KSNews — Pembangunan taman tematik “Taman Batik Pinisi” di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan mengundang pertanyaan sejumlah pihak. Proyek bernilai miliaran rupiah ini sedang dikerjakan oleh Unit Kerja Teknis (UKT) 2 Kabupaten Kepulauan Seribu, namun pelaksanaannya dinilai minim informasi.
Melalui kanal aduan KSNews, seorang warga yang meminta identitasnya disamarkan menyebut bahwa pembangunan taman sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu, namun tidak dilengkapi papan proyek atau penjelasan resmi di lokasi.
“Kami tidak menolak proyek, tapi ini pakai uang negara. Tidak ada plang, tidak tahu siapa pelaksana, tidak jelas juga berapa anggarannya. Bahkan gambaran taman pun kami tahu dari media sosial, bukan dari pihak terkait,” ujarnya.
Warga juga menyoroti metode pelaksanaan proyek, terutama pada salah satu struktur berbentuk rumah panggung.
“Kami amati fondasinya terkesan dangkal. Tanah di area itu rawan becek dan lembek, tapi bangunan didirikan begitu saja. Tidak tampak ada penguatan struktur yang memadai,” tambahnya.
Isu tersebut sempat disampaikan warga kepada Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) setempat, namun responsnya dinilai tak memadai.
Ketua LMK Pulau Untung Jawa, Ade Rana Direksa, mengatakan bahwa pihaknya berharap proyek ini benar-benar memberi manfaat.
“Kami harapkan pembangunan ini berjalan sesuai perencanaan dan anggaran. Nanti kalau sudah jadi bisa menyerap tenaga kerja lokal dan jadi ruang publik yang produktif,” kata Rana saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (19/6/2025).
Namun saat ditanya soal peran LMK dalam pengawasan dan keterlibatannya dalam perencanaan taman, Rana tidak memberikan jawaban tegas dan hanya menyebut akan memberi klarifikasi lebih lanjut.
KSNews mengkonfirmasi hal ini kepada Kepala UKT 2 Kabupaten Kepulauan Seribu, Sofyan, yang menyatakan bahwa pembangunan taman merupakan bagian dari rencana kerja tahun 2024 dan mulai direalisasikan pada awal 2025.
“Nilai proyek termasuk perawatan ke depan memang bisa mencapai kisaran Rp 7 miliar, tapi angka pastinya saya belum bisa sebut,” ujar Sofyan.
Ia menyebut, semua tahapan pembangunan merujuk pada perencanaan teknis, termasuk struktur pondasi dan elemen taman lainnya. Jika ada masukan warga, pihaknya membuka ruang dialog.
“Kalau ada hal-hal teknis yang menurut warga belum sesuai, silakan disampaikan. Kami akan cek langsung ke lapangan,” katanya.
Taman yang dibangun ini direncanakan menjadi ruang terbuka hijau bertema bahari, dilengkapi landmark kapal pinisi, gazebo, area hijau, serta rumah panggung dan lapangan serbaguna untuk aktivitas sosial.
Meski begitu, publik berharap proyek bernilai besar seperti ini bisa dikawal dengan pelibatan warga dan transparansi penuh, agar tak sekadar menjadi taman indah tanpa makna partisipasi.
Sampai kapan sih masyarakat pulau seribu di Bodohin trs, kalo udah seperti ini manifulasi, kongkalingkong kerap terjadi, buat aparat penegak hukum coba itu periksa Bupati kepulauan Seribu, Kepala UKT2, dan yang paling terpenting Periksa PPK UKT2, karena proyek ini menghabiskan anggaran milyaran Rupiah. Tolng KSNews.com investigasi juga perihal pertanggung jawaban terkait ada bagian yg roboh dr proyek jembatan cinta, siapa yg bertanggung jawab?
STOP PEMBODOHAN
Tepatnya menghabiskan anggaran 6,869 Milyar, sudah saatnya masyarakat Pulau Seribu Terlibat mengawasi Seluruh pembangunan yg ada di kepulauan seribu baik itu pembangunan yg di danai menggunakan APBD jgn smpe pembangunan2 infrastruktur hanya di jadikan ajang hanya utk menguntungkan kepentingan para pihak utk mengambil keuntungan sebesar-besarnya sehinggu tdk mengutamakan kwalitas, dan juga pembangunan Resort oleh Swasta karena secara kasat mata mereka melakukan Perusakan Lingkungan dengan cara telanjang, tapi pemerintah, aparat penegak hukum seperti tdk berdaya, beranulah bersuaralah utk kepentingan masa depan Pulau Seribu utk anak2 cucu kita nanti.
Mari berdiskusi dengan santun! Hormati perbedaan, gunakan fakta, dan bangun ruang dialog yang sehat. #EtikaOnline #KomentarSantun #DiskusiBerkualitas