Scroll untuk baca artikel
SOROTAN

Program MBG di Pulau Panggang Terhambat Sepekan. Ada Apa?

Avatar photo
×

Program MBG di Pulau Panggang Terhambat Sepekan. Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
Uji Coba MBG di Kepulauan Seribu. Dok. Istimewa
Uji Coba MBG di Kepulauan Seribu. Dok. Istimewa

Pulau Pramuka, (KSNews) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kepulauan Seribu, khususnya di Kelurahan Pulau Panggang, mengalami kendala distribusi selama sepekan terakhir tanpa alasan yang jelas.

Seorang tenaga pengajar di Pulau Pramuka, mengungkapkan bahwa satu minggu terakhir, tidak ada distribusi makanan bergizi gratis di sekolah.

“Biasanya setiap hari ada distribusi makanan untuk siswa, tapi pekan ini, Senin hingga Rabu tidak ada sama sekali. Kami belum mendapat informasi resmi mengenai penyebabnya,” ujarnya.

Program MBG yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepulauan Seribu di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya berjalan efektif sejak pertengahan Februari 2025, menjangkau 2.538 penerima manfaat di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka.

Tantangan yang dihadapi program ini adalah ketersediaan bahan baku lauk, yang hanya dapat diawetkan maksimal tiga hari. Jika pasokan dari daratan Jakarta terganggu, distribusi makanan ikut terdampak.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SPPG Kepulauan Seribu belum memberikan pernyataan resmi terkait kendala yang terjadi.

Warga dan tenaga pengajar berharap agar pemerintah segera memberikan klarifikasi dan memastikan kelangsungan program MBG, mengingat pentingnya asupan gizi bagi siswa dan kelompok penerima manfaat lainnya

Respon (7)

  1. Di Pulau Tidung program MBG Blm pernah adda semoga secepatnyaa. Agar tidak Berangsur keterlambatan ini

  2. Sayang sekali mendengar program MBG di Pulau Panggang terhenti tanpa kejelasan. Program ini sangat penting untuk mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar anak-anak. Semoga pihak terkait segera memberikan penjelasan dan solusi agar distribusi bisa berjalan normal kembali. Pasokan logistik ke pulau memang perlu sistem cadangan yang lebih siap agar kejadian serupa tidak terulang.

    1. Memang perlu menjadi perhatian agar program ini tidak hanya jadi program uji coba tapi merata di semua wilayah kelurahan di Kepulauan Seribu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *