Scroll untuk baca artikel
INSPIRASI

Cara Siswa Berpikir Menentukan Prestasi: Mengenal Konsep Goal Orientation

Avatar photo
×

Cara Siswa Berpikir Menentukan Prestasi: Mengenal Konsep Goal Orientation

Sebarkan artikel ini

Oleh : Isna Mutmainah

Siswa bersekolah untuk belajar dan meraih prestasi baik prestasi akademik maupun nonakademik. Prestasi bisa diraih oleh siapa saja selama ia berusaha namun tak jarang siswa mengabaikan hal tersebut, dimana siswa sekolah dan belajar sekedarnya tanpa bersungguh-sungguh. Prestasi tak semata-mata harus mendapatkan piagam penghargaan atau pengakuan dari orang lain, karena prestasi itu sendiri adalah salah satu tujuan dari hasil pembelajaran.

Meraih prestasi merupakan hal yang membanggakan bagi diri sendiri maupun orang lain baik orangtua maupun guru maka dari itu perlu usaha yang lebih dalam untuk menggapainya. Siswa yang senang dalam pelajaran bahasa inggris bisa terus mengasanya diluar jam sekolah seperti mengikuti les atau belajar mandiri dengan cara mendengarkan audio percakapan dalam bahasa inggris untuk melatih pendengarannya, membaca jurnal bahasa inggris untuh melatih kemampuan menganalisis, memberanikan diri untuk berbicara dengan orang asing untuk melatih pronoun dan kecakapan dalam berbicara.

Perubahan perilaku dalam belajar terbagi dua sisi menurut Windayani & Anwar, (2017) yaitu sisi negatif dan sisi positif, perubahan tersebut tergantung pada individu menyikapi informasi yang didapatkan. Namun untuk meraih prestasi siswa memerlukan perubahan perilaku secara positif karena perilaku positif akan mendukung siswa meraih prestasi.

Prestasi belajar menurut Siti Nur Ainy & Setyowati, (2016) merupakan hasil usaha belajar siswa berupa perubahan dalam bidang pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan pada mata pelajaran serta jangka waktu tertentu yang dicatat dalam buku rapor. Berdasarkan kedua pendapat tersebut prestasi belajar adalah hasil yang didapatkan oleh siswa dengan tolak ukur penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan siswa.

Untuk meraih prestasi tersebut dibutuhkannya orientasi tujuan (goal orientation) sebagai prosesnya, dimana dengan adanya orientasi tujuan akan membantu siswa menetapkan tujuan dan fokus dengan apa yang akan diraihnya (Geitz, 2015).  Memiliki goal orientation menjadi hal penting bagi siswa dimana hal tersebut membuat siswa ingin terus mengasah kemampuannya dalam berbagai bidang, khususnya dibidang pelajaran sekolah yang diminati selain itu akan mempermudah siswa dalam meraih cita, mereka akan bersungguh-sungguh menggapainya dan menjadikan kegagalan sebagai alat untuk memperbaiki diri.

Goal Orientation menurut Dweck merupakan  kemampuan    individu    dalam mengembangkan dan menguasai pengetahuan,   keterampilan,   dan   keahlian, yang  disebut  sebagai  orientasi  belajar,  dan kemampuan   individu   dalam   menunjukkan dan  memvalidasi  kompetensi  yang  disebut sebagai  orientasi kinerja (Ratri Desiningrum, 2016).

Selain itu goal orientation terdiri dari dua aspek (Amalia, 2016). pertama fokus kepada penguasaan materi belajar (mastery goal orientation), dimana individu fokus kepada apa yang dikerjakan dan bagaimana individu dapat menguasai pelajaran, individu tidak begitu memikirkan pandangan orang lain mengenai dirinya yang terpenting bagi individu tersebut adalah ia memahami pelajaran dengan baik.

Kedua, fokus pada memperlihatkan performa diri (performance goal orientation), dimana individu ingin terlihat tampil dikhalayak publik bahwa ia mampu menguasai materi atau melakukan suatu hal (Amalia, 2016). Individu yang tujuannya adalah performa diri biasanya kurang mengidahkan penguasaan materi dengan benar dan hanya fokus pada keinginan diri untuk tampil ditempat umum. Siswa dengan performance goal lebih mungkin untuk mempunyai kecenderungan melakukan kecurangan akademik dengan cara- cara yang negatif, seperti menyontek, dan bekerjasama saat ulangan (Budiningsih & Widyaningsih, 2016).

Jika siswa memiliki kedua aspek tersebut yaitu mastery goal dan performance goal maka akan menciptakan goal orientation yang ideal, ia menguasai pelajaran dan mampu membagikan ilmu yang telah dipelajari kepada orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N. (2016). Hubungan Goal Orientation Dan Motivasi Berprestasi Dengan Intensi Menyontek Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Mulawarman,. eJournal   Psikologi, 4(3).

Budiningsih, T. E., & Widyaningsih. (2016). Perbedaan Academic Self Efficacy Ditinjau Dari Jenis Goal Orientation. Intuisi Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(2). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI

Geitz, G. (2015). Goal Orientation, Deep Learning, and Sustainable Feedback in Higher Business Education, Journal of Teaching in International Business. 26.

Ratri Desiningrum, D. (2016). Goal Orientation Dan Subjective Well Being Pada Lansia. Jurnal Psikologi Undip, 15.

Siti Nur Ainy, D., & Setyowati, N. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Ppkn Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 17 Surabaya. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 3(4).

Windayani, & Anwar,  khairil. (2017). Pengaruh Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional Dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 16(2), 269–304.

Yesi, I., jainudin, R., & Barlian, I. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas Xi Di Smk Negeri 5 Palembang Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Profit Volume, 3(2).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *