Bantuan Air Minum di Kepulauan Seribu: Program Sosial atau Strategi Politik?

KSNews — Di tengah krisis air bersih yang melanda Kepulauan Seribu Utara, program bantuan air minum kemasan galon dari donatur mulai menuai perhatian. Program ini diklaim akan berkelanjutan, dengan mekanisme refill air minum melalui sistem penukaran galon tahap awal yang telah diberikan kepada masyarakat.

Namun, di balik inisiatif ini muncul pertanyaan: Apakah program ini benar-benar solusi jangka panjang atau justru menciptakan ketergantungan masyarakat pada bantuan pihak swasta?

Menurut Ketua Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu, Munawar Mahpud, program ini lahir dari kebutuhan mendesak akan akses air minum di Kepulauan Seribu Utara, yang meliputi Pulau Panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan.

“Kita semua tahu saudara-saudara kita kondisinya di sana. Untuk wilayah Kepulauan Seribu Selatan, situasi belum masuk dalam fase krisis. Namun, di utara, permasalahan ketersediaan air minum sangat mendesak,” ungkap Munawar dalam audiensi dengan pemerintah daerah.

Ia menegaskan bahwa Dewan Kabupaten selalu mendukung program bupati, terutama jika program tersebut datang dari pihak swasta yang memiliki dampak langsung pada masyarakat.

Program ini digagas oleh Antheia Project, sebuah inisiatif lingkungan yang dipimpin oleh Ruhani N, putri dari H. Robert, seorang filantropis yang kini tengah dalam perawatan kesehatan.

“Ini adalah bentuk ikhtiar agar beliau mendapat doa kesembuhan dari masyarakat Kepulauan Seribu,” jelas Munawar.

Menanggapi spekulasi terkait agenda politik, Munawar menepis dugaan tersebut. Ia menegaskan bahwa program ini murni sosial dan bukan bagian dari strategi politik tertentu.

“H. Robert dikenal sebagai sosok yang dermawan dan selalu membantu masyarakat melalui berbagai program sosial,” ujarnya.

Namun, pertanyaan besar tetap ada: Apakah distribusi air minum ini benar-benar solusi berkelanjutan, atau justru menciptakan ketergantungan masyarakat pada bantuan pihak swasta?

KSNews akan terus menelusuri bagaimana efektivitas program ini, serta apakah ada kebijakan jangka panjang dari pemerintah daerah untuk memastikan solusi air minum yang lebih mandiri bagi masyarakat Kepulauan Seribu.